Teknik Penyimpanan Data

Pada tahun 1960-an, bit-bit disimpan dalam komputer dengan menggunakan gelang-gelang kecil berbentuk donat yang terbuat dari bahan magnetis, disebut inti (core), yang diikat pada kawat. Dengan melewatkan arus listrik melalui kawat tersebut masing-masing inti dapat dimagnetisasikan pada salah satu dari dua arah.

Kemudian, arah dari medan magnet tersebut dapat diketahui dengan mengamati pengaruhnya pada arus listrik yang dilewatkan melalui pusat inti tersebut. Maka setiap inti menyediakan sarana untuk menyimpan bit - sebuah bit 1 direpresentasikan oleh medan magnet yang menuju ke satu arah, sebuah bit 0 direpresentasikan oleh medan magnet pada arah sebaliknya. Sistem semacam ini sudah tidak terpakai sekarang karena ukuran dan kebutuhan daya yang terlalu besar.

Metode yang lebih baru untuk menyimpan sebuah bit adalah dengan mempergunakan kapasitor, yang tersusun atas dua plat logam kecil yang diletakkan sejajar satu sama lainnya dengan jarak pemisah yang kecil di antara keduanya. Jika suatu sumber tegangan disambungkan pada pelat-pelat tersebut -- positif ke satu pelat dan negatif ke pelat lainnya -- muatan-muatan dari sumber tegangan akan menyebar dengan sendirinya pada kedua plat. Selanjutnya, ketika sumber tegangan diputuskan, muatan-muatan ini akan tertinggal pada pelat-pelat tersebut.

Jika kedua plat kemudian disambungkan kembali, arus akan mengalir melalui sambungan tersebut dan muatan-muatan akan ternetralisir. Oleh karena itu, sebuah kapasitor dapat berada pada salah satu dari dua keadaan, bermuatan atau tidak bermuatan, yang salah satunya dapat digunakan untuk merepresentasikan nilai 0, sedangkan lainnya merepresentasikan nilai 1. Teknologi masa kini memungkinkan dibuatnya jutaan kapasitor yang berukuran super kecil bersama dengan rangkaian penghubungnya dalam sebuah wafer (disebut sebagai chip). Saat ini kapasitor telah menjadi teknologi yang populer untuk menyimpan bit di dalam mesin.